Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

5 Anggapan Keliru Soal Kesehatan Jantung

Sebagian besar masyarakat tidak terlalu memikirkan kesehatan jantungnya sampai terjadi sesuatu. Padahal organ yang berukuran sekepalan tangan manusia ini memiliki fungsi penting bagi tubuh.

Seperti dikutip dari Howstuffworks, Senin (25/10/2010) ada 5 mitos yang salah mengenai kesehatan jantung, yaitu:

1. Sangat mudah mengenali seseorang yang terkena serangan jantung
Di berbagai film adegan serangan jantung selalu identik dengan seseorang yang memegang dada sebelah kiri, napasnya terengah-engah dan mulai berkeringat. Rasa nyeri di dada sebelah kiri yang menjalar ke lengan memang ciri-ciri serangan jantung

Anggapan ini tidak sepenuhnya benar karena gejala tersebut tidak selalu muncul sehingga seringkali terlambat memberikan pertolongan.

Seseorang bisa saja tidak mengalami nyeri dada, tapi justru merasakan rasa sakit di perut, punggung, rahang atau nyeri leher, kesulitan bernapas, mual dan merasa sangat lelah. Ketika kondisi tersebut muncul, sebaiknya segera cari tahu penyebabnya yang kemungkinan bisa saja berasal dari jantung.

2. Seseorang akan terbebas dari penyakit jantung jika mengonsumsi makanan bebas lemak trans
Lemak trans memang bukan teman yang baik untuk jantung, tapi membeli semua makanan yang berlabel bebas lemak trans bukanlah cara yang baik untuk melindungi jantung.

Orang akan cenderung mengonsumsi makanan tersebut dalam jumlah besar, padahal produk ini belum tentu benar-benar bebas lemak trans dan kemungkinan mengandung lemak jenuh yang juga menjadi 'musuh' bagi jantung. Untuk itu bacalah label makanan dengan cermat dan teliti.

3. Seseorang hanya merasa stres dan cemas, tapi tidak memiliki masalah pada jantung
Sebagian besar orang yang merasa stres atau cemas akan lari ke hal-hal yang tidak menyehatkan seperti minum alkohol atau merokok, jika terjadi terus menerus akan berisiko merusak jantung.

Beberapa gejala gangguan jantung sering dianggap sebagai tanda stres atau cemas, misalnya jantung yang berdetak lebih cepat atau tidak teratur. Padahal bisa jadi itu tanda ada yang tidak beres pada jantung.

Saat ini dengan tingkat kesibukkan yang tinggi, masyarakat sering kali menganggap bahwa stres dan cemas adalah hal yang umum dalam kehidupan. Tapi jika stres terus menerus, akan mengganggu detak jantung yang dalam jangka panjang membuat jantung melemah serta menurunkan kemampuan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

4. Jangan khawatir, penyakit jantung hanya menyerang orang paruh baya
Seseorang yang sudah tua memang memiliki risiko terkena penyakit jantung lebih besar, tapi bukan berarti orang yang masih muda bebas penyakit jantung. Hal ini karena gaya hidup yang dijalani masyarakat sudah tidak sehat seperti terlalu banyak konsumsi fast food, kurangnya aktivitas fisik serta pola hidup tak sehat lainnya.

5. Orang yang fit tidak perlu mengkhawatirkan jantungnya
Salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan jantung adalah genetik, jika orangtua memiliki gangguan pada jantung akan membuat faktor risikonya menjadi lebih besar. Selain itu riwayat kesehatan juga bisa mempengaruhi seperti penyakit diabetes, tekanan darah tinggi atau gangguan kolesterol.

Jadi seseorang yang merasa dirinya fit atau sehat tetap saja memiliki risiko, karenanya rajinlah memeriksakan kondisi kesehatan dan memantau kinerja organ jantung.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar